Jakarta, Hobi memainkan puzzle di masa kecil bisa
memberi petunjuk terkait bakat anak di masa yang akan datang. Anak-anak
yang pintar menyelesaikan puzzle sejak usia 2-4 tahun, saat dewasa
cenderung lebih berbakat menjadi seorang insinyur.
Susan Levine, seorang pengamat kecerdasan pada anak dari University of Chicago
mengatakan permainan puzzle atau bongkar pasang mencerminkan kemampuan
spasial. Dengan memiliki kemampuan ini, anak-anak lebih pintar
memikirkan obyek-obyek atau benda 3 dimensi.
Kemampuan ini juga
dibutuhkan ketika anak-anak tersebut bercita-cita untuk bekerja di
bidang teknik. Mau tidak mau, seorang insinyur teknik akan banyak
berurusan dengan obyek-obyek 3 dimensi sehingga kemampuan spasial
tentunya sangat dibutuhkan.
Untuk membuktikan hubungannya dengan
permainan puzzle, Levine mengamati 53 pasangan anak dan orangtua dari
berbagai latar belakang. Hasil pengamatan menunjukkan, anak-anak yang
pintar memainkan puzzle di usia 26-46 bulan cenderung memilliki
kemampuan spasial yang lebih baik di usia 54 bulan.
"Anak-anak
yang pandai memainkan puzzle berpikir dengan lebih efisien ketika
disuruh memutar-mutar obyek dan menerjemahkan bentuk," kata Levine dalam
laporannya di jurnal Developmental Science, seperti dikutip dari Medicinenet, Selasa (6/3/2012).
Levine
menambahkan, anak-anak yang terampil memainkan puzzle tidak hanya
berbakat di bidang teknik saja. Di bidang lain yang membutuhkan
kemampuan berpikir tentang obyek-obyek 3 dimensi juga akan terasa lebih
mudah baginya seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Dalam
peneltiannya tersebut, Levine juga mengungkap bahwa orangtua dengan
status ekonomi lebih tinggi lebih sering memberikan permainan puzzle ke
anak-anaknya. Selain itu, anak laki-laki cenderung lebih memilih
permainan puzzle yang lebih rumit daripada anak perempuan.
Sumber: http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar