Perth, Dalam 10 tahun mendatang, diperkirakan tingkat
keberhasilan bayi tabung akan lebih tinggi dari hubungan seks secara
alami. Jika sejak sekarang saja peminat bayi tabung makin banyak, apakah
ini tandanya manusia sudah bosan bercinta?
Barangkali tidak
benar-benar bosan bercinta, namun bukan tidak mungkin manusia akan
berhenti berhubungan seks kalau tujuannya hanya untuk punya keturunan.
Untuk dinikmati sendiri tentu masih banyak yang melakukan, namun untuk
tujuan reproduksi akan banyak yang beralih ke bayi tabung.
Pendapat ini disampaikan oleh seorang ahli reproduksi dari Murdoch University
di Perth, Dr John Yovich. Menurutnya, hubungan seks secara alamiah
kurang efisien dalam menghasilkan keturunan dibandingkan bayi tabung
yang menurutnya sangat potensial untuk terus dikembangkan.
Alasan
yang disampaikan oleh Dr Yovich antara lain, bayi tabung tidak mengenal
batas usia. Sel telur dan sperma bisa diawetkan sampai kapanpun, lalu
sewaktu-waktu bisa dikawinkan di laboratorium setelah kedua pasangan
benar-benar siap untuk punya anak.
Untuk saat ini, tingkat
keberhasilan pada berbagai teknik pembuahan berbantu yang salah satunya
adalah bayi tabung memang hanya 50 persen. Namun dalam 5-10 tahun
mendatang, diperkirakan akan meningkat jadi 100 kali lebih efisien
dibandingkan melalui hubungan seks.
"Kelak pasangan di atas umur
40 tahun pasti melirik bayi tabung dulu sebelum mencoba untuk
berhubungan seks secara alami, jika tujuannya adalah punya anak," kata
Dr Yovich dalam sebuah laporan di jurnal Reproductive BioMedicine seperti dikutip dari Dailymail, Senin (5/3/2012).
Bukan
tanpa alasan Dr Yovich mengatakan demikian, sebab menurut penelitian
tingkat keberhasilan pembuahan melalui hubungan seks secara alami pada
pasangan usia muda sekalipun hanya sekitar 25 persen. Saat kedua
pasangan memasuki usia di atas 35 tahun, angkanya turun lagi menjadi 10
persen.
Sumber : http://health.detik.com